Rabu, 16 Maret 2016

SEHAT DENGAN TAHAJUD

SEHAT DENGAN TAHAJUD

 Sebuah penelitian ilmiah, disertasi seorang dosen IAIN Jogyakarta Prof.Dr.Moh, sholeh
tentang pengaruh shalat terhadap respon daya tahan tubuh, tentu saja bukan sembarang tahajud namun yang dijalani dengan khusu, ihlas dan kontinyu. Keutamaan ibadah sholat tahajud ibadah mahdhoh yang pertama diperintahkan oleh Allah SWT adalah sholat tahjud. sebelum diwajibkanya sholat fardu lima waktu. Rosulullah telah menjalanjkan sholat tahajud sebagai ibadah wajib selama satu tahun. setelah lewat dari masa diwajibkannya ibadah tahajud beliau tidak pernah meninggalkan ibadah yang satu in sampai wafatnya. beliau pun menekankan bahwa sholat sunat yang paling utama adalah sholat tahajud. sholat tahajud di syariatkan kepada nabi Muhammad SAW setalah turun Q.S Al-Mujammil 1-19, dua bulan kemudian barulah Allah SWT mewahyukan ayat yang ke 20 yang isinya meringankan cara ibadah. apabila dicermati ada dua hal pokok yang memasgulkan hati Nabi Muhammad SAW yaitu beratnya tugas dakwah yang memerlukan kekuatan jiwa dan hebatnya rencana musuh yang dihadapi yang menyebabkan Rosulullah dirundung berbagai kecemasan, kegelisahan, kesedihan dan ketakutan. pada ayat ke 5 surat Al Muzamil, Allah SWT berfirman bahwa sesungguhnya kami akan menurukan kepadamu Qoulan Tsakila artinya perkataan yang berpengaruh, agar qoulan tsakila utuh maka ada empat perkara yang weajin dijalankan, yaitu:
  •  Dzikir 
  •  Tawakal 
  • Sabar 
  • Hijrah
Dalam ayat lain Allah SWT pengaruh sholat tahujud adalah Maqomam Mahmudah yang artinya Allah SWT akan memberikan posisi terbaik yang terpuji, posisi yang baik bukan hanya kedudukan yang tinggi, menurut Dr.Sholeh, M.Pd posisi yang baik menyangkut kesehatan. kebutuhan tubuh terhadap keseimbangan.
Ketertarikan Dr.Sholeh, M.Pd untuk meneliti sholat tahajud dilatarbelakangi karena ibadah ini tidak ditemui dalam ajaran agama lain dan juga berdasarkan pengalaman kebiasaan menjalankana sholat tahajud hingga serkarang dalam kehidupanya. dalam kondisi seperti itu Dr.Sholeh mendapatkan suatu ketenangan hidup, situasi malam hari dirasakan sangat menunjang untuk kehusuan dan ketenangan, berdasarkan teori Ia mengetahui dalam keadaan seperti ini hormon kortisol tidak akan naik,
   kortisol adalah hormon yang dikeluarkan oleh otak yang berpengaruh terhadap ketenangan seseorang, hormon kortisol yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah memunculkan ketenangan dan kehusuan. dalam istilah kedokteran disebut dengan Homeo Statis (tubuh dalam keadaan seimbang) sebaliknya dalam keadaan stress hormon kortisolnya tinggi. khusu, ikhlas tepat dan kontinyu tidak semua sholat tahajud berdampak positip bagi tubuh ada pula sebaliknya sebagian orang menjalankan sholat tahajud menjadi pegal pegal dan tidak bergairah, mata mengantuk batuk pilek dan gangguan pencernaan . 
menururut DR.Sholeh hal tersebut sangat mungkin di sebabkan tidak di barengi dengan niat yang ikhlas tidak khusu dan tidak kontinyu.
      Shalat tahajud yang di lakukan seperti itu justru akan menjadi beban subyek terpaksa gagal beradaftasi terhadap perubahan irama sikardan (irama tubuh) dalam kondisi reaksi emosional yang negatif jumlah hormon kortisol yang di keluarkan menjadi tinggi sehingga mengakibatkan stress. akibat lebih lanjutnya adalah adanya menurun daya tahan tubuh menyebabkan orang rentan terkena infeksi
     shalat tahajud yang bedampak positif terhadap kesehatan adalah sholat tahajud yang di lakukan dengan khusu ikhlas tepat dan kontinyu, khusu berarti subyek berusaha melakukan dengan penuh konsentrasi pikirannya terpusat kepada Allah SWT, Iklhlas berarti sholat tahajud di lakukan semata mata hanya untuk mendapatkan ridho AllahSWT, tepat berati gerakan sholat di lakukuan sebagaimana yang telah di contohkan rasulloh SAW dari jumlah rakaat tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit begitu pula dengan bacaanya dan rukun rukun sholatnya kontinyu berarti shalat tahajud dilakukan secara terus menerus bagi orang yang menjalankan shalat tahajud dengan syarat-syarat tersebut menurut penelitian akan dapat memperoleh akan yang positif pada kesehatannya menurut DR.sholeh hal tersebut disebabkan oleh tubuh mampu malakukan proses adaptasi dengan perubahan irama sirkadian tubuh.selanjutnya respon emosional yang positif mampu mengndalikan sekresihormonkortisol subyek akan terhindar dari stres dan mampu memperbaiki sistem daya tahan tubuh.bila sistem daya tahan tubuh baik maka subyek akan terhindar dari infeksi dan kanker
     Respon ketahanan tubuh imunologik DR.Soleh mengakui bahwa penenelitiannya hanya melihat di tingkat variable. karena keterbatasan yang di hadapi, yaitu penelitianya membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan hanya 9 variable untuk melihat pengaruh sholat tahajud dan respon tubuh imunologik variable tersebut adalah neotreofil, monosit, eosinofil, basofil, limfosit IgM, IgG, IgA, dan kortisol. DR.Sholeh mengambil sample dari santri pondok pesantren Hidayatulloh yang mempunyai program shalat tahajud selama masa pendidikan dari 49 anak, hanya 19 orang anak yang memenuhi kriteria sisanya tidak memenuhi kriteria 2 orang gagal karena sakit alergi yang di derita 8karena gagal dalam menjalankan kontinyuitas pada minggu ketiga dan 4 orang gugur minggu ke 4. pengamatan terhadap 19 orang anak santri tersebutuntuk menjawab pertanyaan apakah sholat tahajud dapat menurunkan hormon kortisol? dan apakah shalat tahajud dapat meningkatkan ketahanan tubuh imunologik. hasil penelitian membuktikan bahwa shalat tahajud dapat menerunkan pengeluaran hormon kortisol bila shalat tahajud tersebut di lakukan dengan Khusu ikhlas tepat dan kontinyu. hal itu terjadi karena terdapat proses respon emosional positif dan seterusnya yang efektif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar